Wednesday, October 14, 2009

Pengembangan Ternak Kerbau

Dewasa ini permintaan akan daging telah meningkat dengan pesat. Peningkatan ini terjadi seiring dengan peningkatan pendapatan masyarakat. Sapi masih menjadi sumber daging utama untuk memenuhi permintaan pasar, akibatnya populasi sapi tidak mengalami peningkatan yang signifikan. Solusinya adalah mencari dan menggunakan sumber daging yang lain untuk memenuhi permintaan pasar.

Kerbau adalah hewan ternak ruminansia selain sapi yang dapat dijadikan sebagai sumber daging. Dalam mewujudkan kerbau sebagai sumber daging masih ditemukan beberapa kendala. Kendala-kendala yang dimaksud antara lain adalah pertumbuhan kerbau yang tidak sebaik pertumbuhan ternak sapi walaupun menurut data pertumbuhan kerbau telah mengalami pertumbuhan positif atau naik sebesar 1,73% per tahun.

Populasi kerbau meningkat dari 2,4 juta ekor (2000) menjadi 2,6 juta ekor (2004). Berdasarkan perkembangan populasi tersebut, diperkirakan kerbau cukup berpotensi untuk dikembangkan dalam rangka mencukupi daging 2010. Selain pertumbuhannya, kendala lainnya mengenai ketersediaan bibit unggul dari kerbau, kesehatan ternak, pakan ternak, hingga ternak sapi yang masih menjadi usaha sampingan. Bibit unggul dari kerbau memang sangat sulit untuk ditemukan, hal ini disebabkan karena memang dari awal pengembangbiakkan kerbau bukan untuk tujuan terciptanya bibit yang unggu. Seperti yang telah diketahui oleh orang awam, kerbau lebih sering untuk membajak, atau lainnya. Kesehatan dan pakan dari ternak kerbau tidak terlalu berbeda dengan sapi. Pakan yang dapat digunakan pada sapi juga dapat digunakan untuk kerbau yaitu rumput, hijauan dan limbah hasil pertanian.

Peternakan kerbau memang sudah diusahakan untuk berkembang lebih baik, tetapi masih terpusat pada daerah tertentu saja atau belum tersebar di seluruh Indonesia. Contohnya ialah ternak kerbau di NTB. Kerbau menjadi komuditas ternak yang baik di NTB. Potensi bagi pengembangan ternak kerbau di NTB antara lain : tersedianya tenaga kerja peternak, keunggulan ternak lokal yang dimiliki, status bebas beberapa penyakit hewan menular, besarnya permintaan ternak dan produksi asal ternak serta daya dukung lahan yang masih luas.

Ternak kerbau merupakan salah satu komoditas ternak yang cukup baik adaptasi dan perkembangannya di NTB, dimana 82% terdapat di P. Sumbawa. Beberapa potensi bagi pengembangan agribisnis peternakan kerbau di NTB antara lain: (1) tersedianya tenaga kerja peternak/petani; (2) keunggulan ternak lokal yang dimiliki; (3) status bebas beberapa penyakit hewan menular; (4) besarnya permintaan ternak dan produk asal ternak serta (5) daya dukung lahan).

DAFTAR PUSTAKA
  • Anonim. 2007. Buletin Ilmu Peternakan Indonesia (WARTAZOA). Volume 17, No.1. Dipublikasikan 13 Agustus 2008. Dari http://peternakan.litbang.deptan.go.id.
  • Multhalib, H. Abdul. 2006. Prosiding Lokakarya Nasional Usaha Ternak Kerbau Mendukung Program Kecukupan Daging Sapi. Dipublikasikan 12 Juni 2008. Dari http://peternakan.litbang.deptan.go.id.
  • Sani, Yulvian,dkk. 2006. Prosiding Lokakarya Nasional Usaha Ternak Kerbau Mendukung Program Kecukupan Daging Sapi. Dipublikasikan 12 Juni 2008. Dari http://peternakan.litbang.deptan.go.id.

1 comment:

  1. STUDY DI JURUSAN APA? PETERNAKAN KAH?
    KALO AKU DI ANIMAL HUSBANDRY INSTITUT PERTANIAN BOGOR.. SALAM KENAL.. THANKS ATAS ARTIKELNYA..

    ReplyDelete